Sebuah penelitian tentang penggunaan teleskop telah dilakukan pada siswa sekolah menengah.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan teleskop terhadap pemahaman dan motivasi belajar siswa. Dalam percobaan ini, teleskop common ground atau terestrial digunakan. Eksperimen menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hasil percobaan ini dinilai memuaskan karena berhasil meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa. 1. Pendahuluan Teleskop membuat benda-benda astronomi tampak lebih dekat dengan mata telanjang. Ini adalah alat penting bagi astronomi yang mengumpulkan cahaya dan mengarahkannya ke satu titik. Ada yang melakukan ini dengan cermin lengkung, ada yang dengan lensa melengkung, dan ada pula yang menggunakan keduanya. Teleskop membuat objek yang jauh terlihat lebih besar, lebih terang, dan lebih dekat. Galileo adalah orang pertama yang menggunakan teleskop untuk astronomi, namun dia bukanlah penemunya. Teleskop pertama ditemukan di Belanda pada tahun 1608. Beberapa teleskop, yang tidak terutama digunakan untuk astronomi, adalah teropong, lensa kamera, atau kacamata. Jika teleskop digunakan hanya dengan mata Anda, maka lensa mata harus digunakan. Ini menggunakan dua atau lebih lensa yang lebih kecil untuk memperbesar gambar. Tanpa lensa mata, mata tidak dapat memfokuskan gambar. Jika teleskop digunakan dengan kamera atau alat ilmiah khusus lainnya, lensa okuler tidak diperlukan. Kebanyakan teleskop besar untuk astronomi dibuat untuk melihat dengan cermat hal-hal yang sudah diketahui. Beberapa dibuat untuk mencari sesuatu, seperti asteroid yang tidak diketahui. Teleskop yang dibuat untuk digunakan dengan kamera CCD (Charge-Coupled Devices), bukan hanya mata Anda, terkadang disebut "Astrofotografi". Teleskop Go-to diperlukan untuk melacak objek Deep Sky dan harus ditempatkan pada Alt-Azimuth Mount agar sumbunya mengarah ke Polaris, ini disebut penyelarasan kutub. Semakin besar aperture (cermin) semakin banyak cahaya yang dikumpulkan teleskop. Itu membuat objek yang redup tampak lebih jelas.[1] Teleskop juga bisa digunakan oleh orang normal, tidak hanya ilmuwan. Ini adalah teleskop amatir, dan biasanya lebih kecil, dan harganya tidak terlalu mahal untuk dibeli oleh orang normal. Beberapa teleskop amatir yang paling populer adalah Dobsonian, sejenis teleskop Newton. Kata teleskop biasanya digunakan untuk cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia, namun ada teleskop untuk panjang gelombang yang tidak dapat kita lihat. Teleskop inframerah terlihat seperti teleskop biasa, tetapi harus dijaga tetap dingin karena semua benda hangat mengeluarkan cahaya inframerah. Teleskop radio seperti antena radio, biasanya berbentuk seperti piringan besar. Teleskop sinar-X dan sinar Gamma mempunyai masalah karena sinarnya menembus sebagian besar logam dan kaca. Untuk menyelesaikan soal ini, cermin-cermin tersebut dibentuk seperti sekumpulan cincin yang didalamnya satu sama lain sehingga menghasilkan sinar ICRLP-2021 Journal of Physics: Conference Series 2309 (2022) 012047 IOP Publishing doi:10.1088/1742-6596/2309 /1/012047 2 menyerang mereka pada sudut yang dangkal dan dipantulkan. Teleskop ini adalah teleskop luar angkasa karena hanya sedikit radiasi yang mencapai bumi. Teleskop luar angkasa lainnya ditempatkan di orbit agar atmosfer bumi tidak mengganggu. Teleskop banyak digunakan untuk melihat benda-benda langit seperti bintang, planet, dll.[2]. 2. Tinjauan Pustaka Teleskop atau teropong merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengamati suatu benda dari jarak jauh, alat ini berfungsi untuk mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan membentuk gambar dari benda yang diamati (Teleskop - Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Gratis, nd). Teleskop merupakan alat yang sangat penting dalam ilmu astronomi, karena dengan alat ini dapat menunjukkan perbedaan langit yang sangat jauh. Teleskop setidaknya mempunyai tiga fungsi utama, yaitu: 1) Mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya dari suatu benda yang diamati. 2) Memfokuskan cahaya untuk menghasilkan gambar yang tajam. 3) Untuk memperbesar gambar (Irvan & Hermawan, 2019). Pada percobaan kali ini kami menggunakan teleskop terestrial atau teleskop bumi yang cara mendapatkannya cukup mudah. Teropong ini terdiri dari tiga buah lensa, dimana lensa cembung sebagai lensa objektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Teropong ini membuat bayangan maya, vertikal dan diperbesar (Jenis-Jenis Teropong (Teleskop) Dan Penjelasan Fungsinya Dilengkapi Gambar Terlengkap - Sains, nd). Pemanfaatan teleskop sebagai media pembelajaran di sekolah pada pembelajaran fisika akan sangat bermanfaat karena belum maksimalnya penggunaan alat peraga tersebut. Apalagi di beberapa sekolah sudah memilikinya namun pemanfaatannya masih minim. Sehingga diharapkan percobaan ini dapat mengajak para guru dan rekan-rekan pendidik untuk dapat memaksimalkan fasilitas yang telah tersedia.[3] Selain itu penggunaan teleskop sebagai media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar peserta didik, mengingat masih sering terjadi miskonsepsi pada materi optik khususnya pada subbab materi mikroskop dan teleskop. Menurut (Munawaroh dkk., 2016) pada subbab materi mikroskop dan teleskop terjadi sebesar 17,95% siswa mengalami miskonsepsi.[4] Oleh karena itu, remediasi diharapkan efektif untuk mengatasi kesalahpahaman ini. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh (Ardi Yohanes Benga Weking, 2017) menyimpulkan bahwa penggunaan alat peraga teleskop dapat meningkatkan pemahaman siswa dan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa.[5] Tulisan ini membahas tentang hasil percobaan penerapan pembelajaran fisika menggunakan teleskop pada siswa. 3. Metode Penelitian Penerapan ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Nurul Hidayah di dua kelas berbeda yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 tahun ajaran 2019/2020. Setiap kelas terdiri dari 36 siswa. Eksperimen menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Terdapat dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang masing-masing kelas terdiri dari 36 siswa. Kelas kontrol kami memberikan aksi proses belajar mengajar hanya dengan buku dan power point saja sedangkan kelas eksperimen menggunakan teleskop sebagai media pembelajaran. Di kelas kami memberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal setiap siswa. Sedangkan posttest dilakukan setelah pembelajaran berlangsung baik pada kelas kontrol maupun eksperimen, posttest ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar tindakan yang berbeda pada setiap kelas. ICRLP-2021 Jurnal Fisika: Seri Konferensi 2309 (2022) 012047 IOP
bahwa penggunaan alat peraga teleskop dapat meningkatkan pemahaman siswa, namun metode ini tidak lebih baik jika dibandingkan dengan metode ceramah. Penggunaan alat peraga teleskop dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian Aini (2016) menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap stimulan maka akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar secara simultan maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Selain itu, hasil penelitian Stevani (2016) menunjukkan bahwa motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin rendah motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula hasil belajar siswa.[6] Dengan demikian, rendahnya motivasi belajar dapat berdampak pada prestasi dan hasil belajar siswa yang cenderung buruk. Shalahudin (Nurhidayah, 2011) mengemukakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain faktor ekstrinsik yang meliputi lingkungan alam dan sosial, perhatian orang tua, kurikulum sekolah, guru, sarana dan prasarana, fasilitas yang disediakan sekolah, dan administrasi sekolah. Sedangkan faktor intrinsik meliputi kondisi fisik dan psikis siswa. Dalam faktor ekstrinsik motivasi belajar disebutkan salah satunya adalah guru dengan kata lain guru atau guru mempunyai pengaruh untuk meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, hasil penelitian dari Lauma, dkk. (2014), mengungkapkan bahwa dengan keterampilan mengajar guru maka akan muncul motivasi belajar siswa.[8] Oleh karena itu, guru hendaknya berperan sebaik-baiknya sebagai guru dalam upaya membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswanya.